Sabar, Syukur, dan Ikhlas
Sabar, dengan meyakini bhw smua ujian dan cobaan datangnya dr Allah untuk menguji keimanan kita, dan dgn meyakini bhw Allah memberikan ujian sesuai kemampuan kita, shg ketika mendapatkan suatu ujian mk sebenarnya kita adlah hambaNya yg terpilih yg dinilai mampu menanggungnya dgn sabar...dan yakin bhw akan ada ibroh yg lebih baik d balik ujian itu..maka insya Allah kita akan berusaha sabar dlm setiap skenario takdir yg sudah tertulis dan ditetapkan di Lauhul Mahfudz..
dan sungguh sabar itu tdk berbatas, yg ada hanyalah keterbatasan manusia dlm merefleksikan sabar di dlm hatinya, jd kl ada yg mengatakan bhw manusia punya batasan utk sabar mk menurut sy dia belum sabar..
Syukur, bersyukur adlh kewajiban setiap hamba, bersyukur sebenarnya menghadirkan Allah Ta’ala di segenap nikmat2-Nya. Dengan mensyukuri nikmat-Nya mk secara otomatis kita telah mengakui eksistensi Allah Ta’ala dlm kehidupan ini. Tidak akan pernah mampu bagi kita utk menghitung nikmat Allah pd kita..
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Lihatlah orang yang berada di bawahmu dan jangan melihat orang yang berada di atasmu karena hal itu lebih patut agar engkau sekalian tiak menganggap rendah nikmat Allah yang telah diberikan kepadamu.” (Muttafaq Alaihi)..
Jk kita membiasakan diri utk melihat ke bawah, insya Allah kita akan selalu merasa bersyukur kpd Allah..
Ikhlas, sy pernah mendengar, "Ikhlas adlh rahasia antara Allah dan hambaNya. Malaikat pencatat tidak mengetahui sedikit pun mengenainya untuk dapat dia tulis, setan tidak mengetahuinya hingga tak dapat dia rusak, nafsu pun tidak menyadarinya sehingga tak mampu dia pengaruhi."..
sungguh luar biasa ilmu yg satu ini...mgkn dgn memahami hakikat ikhlas itu sendiri, bhw setiap amal yg dilakukan menjadi tdk berarti bila kita tdk ikhlas, dan tujuannya hanya mengharapkan ridho Allah semata..seorang hamba Allah yg ikhlas yakin benar bhw apa yang diniatkan dgn baik lalu terjadi atau tidak yg dia niatkan semuanya pasti telah dilihat dan dinilai oleh Allah SWT..seorang hamba yg ikhlas sadar bhw manusia hanya memiliki kewajiban menyempurnakan niat dan menyempurnakan ikhtiar. Perkara yg terbaik terjadi itu adalah urusan Allah...
By.Ukhti N Lety
dan sungguh sabar itu tdk berbatas, yg ada hanyalah keterbatasan manusia dlm merefleksikan sabar di dlm hatinya, jd kl ada yg mengatakan bhw manusia punya batasan utk sabar mk menurut sy dia belum sabar..
Syukur, bersyukur adlh kewajiban setiap hamba, bersyukur sebenarnya menghadirkan Allah Ta’ala di segenap nikmat2-Nya. Dengan mensyukuri nikmat-Nya mk secara otomatis kita telah mengakui eksistensi Allah Ta’ala dlm kehidupan ini. Tidak akan pernah mampu bagi kita utk menghitung nikmat Allah pd kita..
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Lihatlah orang yang berada di bawahmu dan jangan melihat orang yang berada di atasmu karena hal itu lebih patut agar engkau sekalian tiak menganggap rendah nikmat Allah yang telah diberikan kepadamu.” (Muttafaq Alaihi)..
Jk kita membiasakan diri utk melihat ke bawah, insya Allah kita akan selalu merasa bersyukur kpd Allah..
Ikhlas, sy pernah mendengar, "Ikhlas adlh rahasia antara Allah dan hambaNya. Malaikat pencatat tidak mengetahui sedikit pun mengenainya untuk dapat dia tulis, setan tidak mengetahuinya hingga tak dapat dia rusak, nafsu pun tidak menyadarinya sehingga tak mampu dia pengaruhi."..
sungguh luar biasa ilmu yg satu ini...mgkn dgn memahami hakikat ikhlas itu sendiri, bhw setiap amal yg dilakukan menjadi tdk berarti bila kita tdk ikhlas, dan tujuannya hanya mengharapkan ridho Allah semata..seorang hamba Allah yg ikhlas yakin benar bhw apa yang diniatkan dgn baik lalu terjadi atau tidak yg dia niatkan semuanya pasti telah dilihat dan dinilai oleh Allah SWT..seorang hamba yg ikhlas sadar bhw manusia hanya memiliki kewajiban menyempurnakan niat dan menyempurnakan ikhtiar. Perkara yg terbaik terjadi itu adalah urusan Allah...
By.Ukhti N Lety
Comments
Post a Comment